Oseanografi

 

Sabtu, 10 September 2016

Parameter Air Laut: SUHU

0 komentar


Suhu atau temperatur merupakan besaran yang menyatakan panas atau dinginnya suatu benda. Satuan internasional dari suhu itu sendiri yaitu derajat Kelvin. Saat ini di dunia ada empat buah satuan yang sering di pakai untuk menyatakan suhu yaitu, Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin. Keempat satuan tersebut memiliki skala yang berbeda, berikut adalah skala dari keempat satuan tersebut:

Skala satuan  Kelvin, Reamur, Fahrenheit dan Celcius
source: https://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/

Dalam oseanografi fisika suhu atau temperatur dijadikan sebagai salah satu dari parameter pengukuran air laut yang digunakan untuk menentukan karakteristik air laut. Untuk pengukurannya, alat yang digunakan adalah termometer. Dalam pengukuran temperatur air laut ada dua jenis temperatur yaitu:

1. Temperatur insitu        : Merupakan temperatur yang diukur langsung di kedalaman tertentu.
2. Temperatur potensial    : Merupakan temperatur yang diukur dari sampel yang telah diambil.

Perubahan temperatur di laut baik di permukaan maupun kolom air dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa diantaranya yaitu:
  • ·        Pergerakan massa air
  • ·        Radiasi dari sinar matahari
  • ·        Letak geografis wilayah perairan tersebut
  • ·        Evaporasi air laut
Dari beberapa faktor tersebut matahari mempunyai efek yang paling besar terhadap perubahan suhu di permukaan laut sampai mencapai kedalaman tertentu. Secara vertikal pola temperatur dibagi dalam tiga buah lapisan yaitu:

Hasil gambar untuk lapisan termoklin
Lapisan Vertikal Kolom Air
source: http://tntigeofizik.blogspot.co.id/2011/05/memahami-lapisan-termoklin.html
1. Lapisan Mixed Layer
     Merupakan lapisan paling atas sampai mencapai kedalaman ±200m. Lapisan ini hampir homogen karena pada lapisan ini massa air tercampur aduk oleh arus dan angin, menurut Wyrkti (1961) menjelaskan bahwa lapisan ini homogeny akibat adanya pergerakn massa air dan pergantian angina musim dan menurutnya lapisan ini bervarisi antara kedalam 0-100m pada musim barat dan 0-50m pada musim Timur

Picture
Perbedaan Mixed Layer Pada Musim Yang Berbeda
source: http://www.coexploration.org/bermuda/html/thermocline_graph.html

2. Thermocline
     Pada lapisan ini terjadi perubahan suhu dan salinitas secara drastis. Ada yang mengatakan bahwa lapisan ini merupakan sebuah ketidakstabilan kolom air. Kedalaman wilayah thermocline berkisar antara 200 – 1000m. Daerah thermocline ini berbeda - beda disetiap wilayah tropis, subtropis, dan kutub.

Lapisan Thermocline
source: https://sukmaraharja.files.wordpress.com/2012/04/perubahan-suhu.jpg

3. Deep water
   Suhu pada lapisan ini cukup dingin dan penurunan suhunya lambat. Lapisan ini terletak pada kedalaman lebih dari 1000m dan suhunya berkisar antara  2ºC – 4°C tergantung letak geografisnya.


Selain dari suhu masih ada juga parameter - parameter untuk melihat karakteristik massa air, untuk penjelasan lebih lanjut mengenai karakteristik massa air silahkan click disini


Daftar Pustaka
Tim Fisika Zone. (2016, januari 29). Suhu dan Pengukurannya. Retrieved from Fisika Zone: http://fisikazone.com/suhu-dan-pengukurannya/
Purwoko, A. R. (2014, January 21). Karakteristik Air Laut. Retrieved from Scribd: https://www.scribd.com/doc/201153171/Karakteristik-Air-Laut
Wyrkti. (1961, January 1). Naga Report Volume 2. Retrieved from eScholarship Universty of California: http://escholarship.org/uc/item/49n9x3t4#page-1

Rabu, 07 September 2016

Ilmu Oseanografi

0 komentar


     Oseanografi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek mengenai laut. Kajian mengenai laut itu sendiri sudah dilakukan oleh manusia berabad - abad yang lalu saat pertama kali manusia mengenal lautan. Pengamatan terhadap lautpun mulai dilakukan, seperti halnya yang dilakukan oleh Juan Ponce de León pada tahun 1513 yang mengidentifikasi adanya arus teluk yang kemudian hal ini di jadikan studi ilmiah oleh Benjamin Franklin. Namun dobrakan besar terhadap perkembangan ilmu oseanografi terjadi saat dimulainya ekspedisi Challenger dengan kapal H.M.S Challanger yang melakukan pelayaran ilmiah secara global kurang lebih selama empat tahun dan menempuh jarak  sekitar 70.000 mil.
Hasil gambar untuk hms challenger
H.M.S Challenger
source: http://19thcenturyscience.org/HMSC/HMSC-Reports/1912-Murray/PDFpages/-1912-Murray.html
Hasil gambar untuk hms challenger route
Rute Pelayaran H.M.S Challenger
source: http://www.interactiveoceans.washington.edu/file/Challenger_Map

     Catatan dari hasil ekpedisi ini di bukukan secara lengkap dalam Report Of The Scientific Results of the Exploring Voyage of H.M.S. Challenger during the years 1873-76 yang diedit oleh Jhon Murray. Hasil laporan inilah yang banyak menjadi dasar dalam perkembangan ilmu oseanografi.

      Dalam konteks pembelajarannya, oseanografi sendiri dapat diturunkan ke arah yang lebih spesifik yakni:
1. Oseanografi fisika : Merupakan ilmu oseanografi yang berfokus pada sifat fisika air laut dan dinamika laut (arus, gelombang, pasang surut).
2. Oseanografi kimia : Merupakan ilmu oseanografi yang berfokus pada komposisi kimia air laut dan siklus biogeokimia yang mempengaruhinya.
3. Geologi laut         : Ilmu yang fokus mempelajari struktur dasar laut dan perubahannya serta apa saja yang dikandungnya.
4. Biologi laut         : Ilmu yang fokus mempelajari siklus kehidupan mahkluk laut baik hewan maupun tumbuhan.

Daftar Pustaka

Aulia, A. (2012). EKSPEDISI CHALLENGER. Retrieved from HIMAIKA FPIKA UNPAD : https://marinescienceunpad.wordpress.com/2012/05/16/ekspedisi-challenger/
Fungsi, T. (2016, July 14). Pengertian Oseanografi. Retrieved from Fungsi.web.id: http://fungsi.web.id/2015/07/pengertian-oseanografi.html
Noir. P. Purba, Widodo. S. Pranowo. (2015). Dinamika Oseanografi : Deskripsi Karakteristik Massa Air dan Sirkulasi Air Laut. Unpad Press.